PENYUSUNAN
PROPOSAL PENELITIAN
PENGERTIAN
PROPOSAL
Secara
umum, pengertian proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh penulis yang
bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah maksud kepada pembaca yang
ditentukan (baik pribadi maupun lembaga) sehingga mereka memperoleh pemahaman
mengenai maksud penulis tersebut lebih mendetail. Pada tulisan kali ini penulis
ingin menjabarkan tentang "Proposal Penelitian".
Proposal
Penelitian dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti
atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam
dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan
penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan
penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk,
dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan
dll.
Komponen
dasar yang harus ada pada setiap proposal penelitian adalah latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan teori dan metode
penelitian. Dalam menulis proposal penelitian, semua komponen yang merupakan
bagian dari proposal mulai dari pendahuluan hingga ke biodata peneliti, harus
ditulis dan di.jelaskan dengan baik. Sehingga mudah dipahami oleh pemeriksa /
reviewer. Dalam menulis proposal maka harus dipertimbangkan bahwa untuk
menginformasikan tentang masalah penelitian dan tentang peneliti selengkap
mungkin. Pada tugas kali ini, komponen yang akan dijelaskan adalah;
a.
Batasan Masalah
b.
Rumusan Masalah
c.
Tujuan Penelitian
d.
Manfaat Peneltian
e.
Hipotesis
A.
Batasan Masalah
Batasan-batasan
dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas.
Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga,
pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan
permasalahan yang akan dibahasnya. Misalkan saja dalam penelitian tentang
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Secara umum ada 10
macam aktivitas belajar siswa, tetapi tentunya tidak semua terkait erat dengan
pembelajaran matematika, sehingga peneliti dapat membatasi permasalahan dengan
memilih beberapa aktivitas saja yang benar-benar relevan dengan pembelajaran
matematika, misalnya aktivitas visual, oral dan mental.
B.
Perumusan
Perumusan
masalah merupakan pemetaan variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah.
Tidak semua variabel hasil identifikasi dari masalah melatarbelakangi atau
terkait dengan fokus masalah, maka perlu diadakan perumusan masalah.
Ada
beberapa kondisi yang bisa di lakukan untuk membuat rumusan masalah, yaitu
sebagai berikut:
1.
Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
2.
Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat
3.
Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
4.
Rumusan masalah merupakan dasar membuat hipotesis
5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul
penelitian
Cara untuk memformulasikan masalah:
- Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada, seperti masalah pada penelitian eksperimental.
- Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh ahli-ahli sosiologi. Jika masalah diperoleh dilapangan,maka sebaiknya juga menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah tersebut diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa dalam memilih penelitian yang tidak didukung oleh suatu teori tidak berguna sama sekali. Karena ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat membentuk sebuah teori
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan
merupakan arah dari suatu penelitian. Tujuan penelitian harus disesuaikan
dengan rumusan masalah. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang belum
diketahui, maka tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika
permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam
beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa
tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja
rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam
bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.
Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih
jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang
memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Intinya adalah pemyataan singkat
mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan untuk menjajaki,
menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau
dugaan atau membuat suatu prototipe.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian berisikan tentang sumbangan yang dapat diberikan dari hasil
penelitian bagi pengembangan ilmu dan teknologi, bagi pengambil kebijakan, bagi
lembaga tempat penelitian, dan bagi peneliti sendiri. Apa yang terkandung dalam
tujuan dan manfaat penelitian, nantinya harus benar-benar tampak, baik pada
hasil penelitian dan pembahasannya, maupun pada kesimpulan dan saran.
E.
Hipotesis
Hipotesis
adalah usulan keterangan untuk gejala. Persyaratan untuk membuat hipotesis yang
baik yaitu:
- Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian dan dirumuskan dengan jelas.
- Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris. Menunjukkan dengan nyata adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
- Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya dan didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
Ciri-ciri
hipoptesis
Sebuah
hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal.
Hal – hal tersebut diantaranya :
- Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
- Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
- Hipotesis harus dapat diuji
- Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
- Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik:
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis
harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus
dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala
tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang
satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis
harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat
dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis
tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus
berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu
pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus
sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh
karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian
sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu
hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat
deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam
menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis
tersebut.
Sumber
Referensi :
http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/bahanajar/Anrinal/METODE%20RISET/Materi%20Ajar%20%28Pdf-version%29/BAB%20VI%20Proposal%20Penelitian.pdf
http://gorontalo-education.blogspot.com/2012/10/cara-perumusan-dan-pembatasan-masalah.html
http://addriadis.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-dan-kriteria-rumusan.html
http://lirikansibuta.blogspot.com/2010/04/pengertian-hipotesis.html
Komentar
Posting Komentar