SIKAP ILMIAH.
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki
oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan
hasil yang baik pula.
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
a. Obyektif terhadap fakta. Obyektif
artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang
atau tidak senang.
Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran
volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal
seharusnya 0,005m3.
b. Tidak tergesa-gesa mengambil
kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil
pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka
dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum
data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
c. Berhati terbuka artinya bersedia
menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut
bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain
memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak
ragu menolak temuannya sendiri.
d. Tidak mencampuradukkan fakta dengan
pendapat.
Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada
umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang
lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya,
pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
e. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini
ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap
penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah
ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan.
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan
fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
f. Sikap ingin menyelidiki atau
keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan
hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting
dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka
ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan
peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki
suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan
eksprimen.
g. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan
mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran
ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
h. Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan,
bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti
melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
SUMBER :
http://yuyunchelsea.wordpress.com/2012/11/07/sikap-ilmiah/
Komentar
Posting Komentar